Akhir akhir ini seiring berkembangnya pengetahuan tentang pertanian, masyarakat memilih untuk mengonsumsi beras organik yang menjadi alternatif beras non organik. Di toko mulai bermunculan menjual produk organik.
Salah satu makanan organik yang paling laris di pasaran mulai populer yaitu beras organik. Walaupun sudah populer masyarakat tentu belum tahu perbedaanya dengan beras non organik. Nah, untuk lebih jelasnya lagi simak berikut mengenai perbedaan beras tersebut.
Table of Contents
ToggleCara Budidaya
Beras organik merupakan beras yang diproses atau ditanam secara organik sesuai dengan namanya. Dalam artian proses produksi ini mengikuti aturan pertanian organik. Misalnya aturan organik ini menggunakan lahan pertanian untuk menanam beras organik.
Sekiranya menanam padi membutuhkan waktu selama dua tahun pertama sebelum hasil beras disebut dengan beras organik. Tujuannya agar kandungan organik pestisida sudah bilang.
Sementara untuk proses beras non organik menggunakan proses budidaya menggunakan bahan kimia. Misalnya bahan malathion, carbaryl dan piperonyl butoxide untuk membasmi serangga dan gulma.
Bibit yang digunakan
Perbedaan lainnya terdapat pada bibitnya. Untuk beras organik sendiri menggunakan bibit beras organik bukan dari beras non organik atau beras biasa.
Dampak terhadap lingkungan
Untuk beras organik lebih ramah lingkungan karena penanamannya tidak menggunakan pupuk kimia atau pestisida. Sedang untuk bahan non organik sendiri dapat merusak lingkungan karena menggunakan pupuk kimia seperti limbah atau tanah menjadi kasar.
Pupuk yang digunakan
Pada umumnya tanaman membutuhkan pupuk untuk mendukung perkembangannya. Begitu pula dengan padi. Menggunakan pupuk faktanya juga dapat membedakan dengan kedua jenis beras tersebut.
Beras organik menggunakan pupuk dari bahan alami misalnya dari kandang atau pupuk organik. Sedangkan untuk beras non organik ini menggunakan pupuk kimia seperti pestisida.
Harga jual
Harga dari beras organik lebih mahal dibandingkan dengan beras non organik. Karena proses perawatan dan pengolahan beras organik tidak mudah. Prosesnya budidayanya lebih rumit dari beras non organik.
Terlebih pembudidaya harus memastikan pada setiap padi organik yang berkembang tanpa bahan kimia dan tanpa serangga. Nah, itu alasan mengapa beras organik lebih mahal. Selain itu beras organik yang tidak terkena bahan kimia ini akan membuat harganya tinggi.
Manfaat
Dengan harganya yang mahal, akan tetapi beras organik ini mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh karena tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya. Berikut ini manfaat dari mengonsumsi beras organik:
- Beras organik akan jauh lebih menyehatkan jika dibandingkan dengan beras non organik karena beras organik ini terbebas dari bahan pengawet.
- Dapat mencegah tubuh dari zat zat kimia berbahaya karena pupuk kimia, pestisida atau bahkan air yang tercemar.
- Mengonsumsi beras organik akan lebih aman untuk penderita diabetes karena mempunyai kandungan nutrisi, mineral, protein dan karbohidrat yang mudah terurai pada tubuh.
- Baik dikonsumsi untuk program diet karena memiliki glukosa (kadar gula) yang rendah.
- Dapat untuk mencegah kanker, asam urat, serangan jantung dan darah tinggi.
Keunggulan
- Beras organik saat dimasak lebih pulen
- Diproses tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga lebih aman untuk dikonsumsi
- Mendukung kesehatan untuk lebih baik karena memiliki kandungan nutrisi seperti magnesium, kalium, pigmen antosianin, zat besi dan asam amino.
- Nasi tidak mudah basi atau berlendir sehingga lebih awet tahan hingga 24 jam.
- Dibandingkan dengan beras non organik volumenya lebih banyak.
Nah, itulah sedikit ulasan mengenai perbedaan antara beras organik dengan non organik. Apabila Anda ingin tetap sehat maka mengonsumsi beras organik untuk makan lebih baik lagi, tentu ini pilihan yang tepat.